just me..

just me..
it's me..

Selasa, 27 November 2012

AKU SAYANG MEREKA part 1..

Hari ini entah mengapa aku merasa melankolis. Semua kenangan masa lalu yang ku rindukan hadir kembali. Bukan tentang masalah percintaan pribadiku yang aku tidak tahu ujungnya hingga Allah benar-benar menunjukkan siapa jodohku. BUKAN. Ini adalah tentang kedua orang tuaku. Diantara semua rasa melankolis ini semua kenangan itu hadir bagai embun yang menambah kesejukan pagi ini.
                Semua kata-kata terindah yang ada di dalam kamus bahasa seluruh dunia rasanya sulit untuk membentuk semua kenangan ini. Mungkin aku akan memulainya dengan “AKU SAYANG ORANGTUAKU”.  Mereka adalah orang-orang terhebat yang Allah takdirkan untuk menemaniku, menjagaku dan menyanyangiku. Rasanya memang tidak ada orang tua yang tidak sayang dengan anak-anaknya. Kita  memang tidak bisa memilih ingin menjadi anak siapa, tetapi setidaknya kita memiliki pilihan akan sebagai seorang anak apa kita akan menjadi. Seorang anak baik, anak yang cerdas, anak yang berbakat atau malah menjadi seorang anak yang pembangkang bagi orang tuanya. Iya itu adalah pilihan.
                Aku memilih menjadi anak yang membanggakan bagi mereka. Klise memang, tetapi setidaknya itu adalah salah satu tujuanku. Aku sangat tahu bagaimana perjuangan kedua orangtuaku untuk membimbing anak-anaknya, mengajarkan kedisplinan. Ayahku hingga detik ini telah berhasil menyekolahkan kedua anaknya hingga jenjang pendidikan sarjana. Ini adalah sebuah prestasi hebat. Bahkan sangat hebat untuku dan keluarga kecil ini. Perjalanan ini tidak mudah. Penuh kerikil tapi Allah selalu ada untuk kami.  Alhamdulillah.
                Teringat ketika belasan tahun silam, Ayahku selalu mengantar aku dan kakaku dengan sepeda motor vespa miliknya. Dari SD hingga SMP aku selalu berada satu sekolah dengan kakakku. Saat itu aku belum mengerti benar apa itu arti perjuangan Ayahku. Kalaupun aku memang berprestasi itu karena aku hanya ingin cerdas dan tidak ingin kalah dengan temanku yang lain. Keadaan itu berubah ketika aku duduk di bangku SMA. Aku ingat ketika musim hujan beberapa tahun yang lalu Ayahku mengantarku ke sekolah dengan sepeda motornya yang kini sudah bukan vespa lagi. Saat itu hujan deras. Aku merasa tak tega dengan Ayahku yang kehujanan dan setelah itu harus melanjutkan bekerja. Aku ingat ketika tak terasa aku menangis namun langsung terhapus oleh air hujan.  Sejak saat itu aku benar-benar mengerti apa arti perjuangan dan pengorbanan. Sejak saat itu aku berjanji pada diriku sendiri aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk mereka. Aku akan berusaha menjadi anak yang membanggakan untuk mereka.  Ya Allah, aku sayang mereka. Izinkan aku untuk dapat membuat mereka bahagia. Aamiin..  :) :) :)