just me..

just me..
it's me..

Kamis, 14 April 2011

PROSPEK USAHA KELINCI..


Sebagai gambaran tentang usaha kelinci, dapat diperhatikan beberapa ilustrasi berikut :
1.      Kelinci mampu mengubah makanan murah seperti rumput biasa, sisa sayuran dan limbah pertanian/kebun menjadi daging berprotein tinggi secara menguntungkan.
2.      Daging kelinci memiliki warna seperti daging ayam, berserat halus dan rasanya lebih lezat daripada daging ayam. Mudah dicerna dan berlemak rendah. Tidak haram. Bergizi tinggi dan tidak berlendir serta tidak berbau.
3.      Dengan biaya murah, daging kelinci dapat diolah dengan mudah dan cepat menjadi berbagai ragam hidangan yang lezat, sedap, gurih, harum, dan tidak alot.
4.      Konsumsi daging kelinci secara teratur sesuai dengan persyaratan gizi akan membuat badan kuat dan sehat serta mencerdaskan otak.
5.      Kelinci mulai beranak pada umumnya kira-kira 6 bulan. Masa mengandungnya 30-31 hari. Sekali beranak rata-rata 6 ekor, bisa juga 8-10, bahkan tidak jarang 12 ekor. Dalam setahun beranak 4 kali. Bisa beranak terus selama 2-3 tahun.
6.      Pada umur 3,5-4 bulan, anak kelinci dari bibit jenis unggul sudah bisa dipotong. Beratnya sekitar 2 kg hidup atau sekitar 1kg daging bersih.
7.      Sepasang kelinci unggul bila dipelihara dengan baik dan dibiarkan terus berkembang biak, dalam jangka satu tahun akan bertambah 115-120 ekor. Jika rata-rata 2 kg hidup maka berat seluruhnya sekitar 130-140 kg hidup atau minimal 100 kg daging murni yang dapat dimakan.


Perbandingan Kadar Gizi Daging Kelinci dan Ternak Lainnya

Jenis daging
Protein (%)
Lemak (%)
Kadar air (%)
Kadar kalori (%)
Kelinci
20,8
10,2
67,0
7,3
Ayam
20,0
11,0
67,6
7,5
Anak sapi
18,8
14,0
66,6
8,4
Kalkun
20,1
28,0
58,3
10,9
Sapi
16,3
22,0
55,0
13,3
Domba
51,7
27,0
55,8
13,3
Babi
11,9
40,0
42,0
18,9
Sumber: Shaver (1981) dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (1984) dalam B. Sarwono, Kelinci Potong dan Hias, AgroMedia Pustaka,2007, hlm. 117.


PERAN MAHASISWA GERBANG PENDOBRAK KESEHATAN INDONESIAKU


Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup banyak sekitar lebih dari 237 juta penduduk ternyata masih menyimpan permasalahan sosial berkaitan dengan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini tentu menjadi pekerjaan penting bagi pemerintah dan juga warga negara Indonesia itu sendiri bagaimana mencari solusi yang baik untuk mengentaskan masalah ini. Secara umum, masalah kesejahteraan di Indonesia sangatlah banyak seperti, kemiskinan, pengangguran dan lain-lain.Kemiskinan yang terjadi di Indonesia ternyata dapat mengakibatkan permasalahan sosial yang lain seperti kelaparan, tingginya tingkat kriminalitas dan putusnya tingkat pendidikan.

            Seperti kita semua ketahui permasalahan atau kasus kelaparan di Indonesia sudah terjadi dari beberapa puluh tahun lalu dan terjadi diberbagai daerah di Indonesia padahal sesungguhnya Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber makanan. Lantas apa yang menyebabkan ini semua terjadi?  Hal ini terjadi karena faktor kemiskinan dan pembangunan yang tidak merata di berbagai daerah. Kelaparan juga otomatis mengakibatkan malnutrisi bagi penduduk yang mengalaminya seperti busung lapar bahkan lebih parah kematian. Tragisnya kasus kelaparan banyak dialami oleh anak-anak maupun balita.

            Lantas apa yang dapat kita lakukan sebagai kaum pemuda? Apakah kita hanya bertindak sebagai penonton saja karena menganggap kita tidak dapat melakukan apa-apa? Bukalah mata hati kita, lihat apa yang terjadi di sekeliling kita dan coba rasakan apa terjadi pada saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

            Tentu langkah kita tidak berhenti pada melihat dan merasakan saja. Banyak cara yang dapat dilakukan. Mulailah dengan mengkampanyekan pada orang-orang di sekeliling kita untuk lebih peka dan peduli terhadap permasalahan sosial yang terjadi khususnya kelaparan. Sebagai mahasiswa alangkah baiknya kita bergabung dalam suatu organisasi atau suatu kelompok yang dapat menyusun kegiatan berbasis pengabdian masyarakat seperti kegiatan bina desa, bakti sosial atau penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut juga dapat kita peroleh dari pencarian sponsor, dana usaha hingga bekerja sama dengan pemerintah terkait.

            Bayangkan saja kalau setiap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memilki satu desa binaan saja di sekitar kampusnya maka berapa banyak pula masyarakat yang dapat kita bantu sebagai upaya mengurangi kemiskinan sehingga tidak ada lagi kejadian malang berupa kelaparan yang dapat berakibat malnutrisi bahkan lebih tragis dapat mengakibatkan kematian. Itu baru saja dari BEM, belum lagi jika seluruh civitas akademik kampus lain seperti Unit Kegiatan Kampus (UKM) juga memiliki kegiatan yang berorientasi pada kegiatan sosial. Berdasarkan hal ini maka kegiatan bakti sosial harus menjadi program wajib bagi seluruh BEM maupun UKM yang bergerak pada setiap bidang minat dan bakat.

            Tentunya langkah di atas belumlah cukup untuk mengentaskan permasalahan kelaparan jika tidak dilakukan secara kontinyu dan peningkatan baik proses maupun hasilnya tetapi paling tidak kita bukan hanya sebagai penonton tetapi telah berperan yang manfaatnya bukan hanya untuk orang lain melainkan diri kita juga dapat merasakan manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut.